MotoGP Tengah Mencari Jati Diri

Eka Budhiansyah - Kamis, 18 Agustus 2022 | 17:01 WIB

Hadirnya Valentino Rossi tak sedikit membuat sirkuit 'menguning', tak hanya di Italia tapi juga hampir seluruh sirkuit MotoGP (Eka Budhiansyah - )

Hilangnya Valentino Rossi dari kancah MotoGP, menjadi salah satu pemicu turunnya angka pengunjung yang datang ke sirkuit.

Baca Juga: Dua Murid Berjaya di MotoGP Belanda 2022, Valentino Rossi Kirim Ucapan Selamat

Meskipun, dari beberapa seri yang sudah dipentas, ada juga tribun yang menampilkan penonton dengan atribut kuning bertulisan angka 46.

Artinya, meski Rossi tak lagi ada di MotoGP, tetapi penggemar setianya tetap ada di sirkuit untuk menyanjung Legenda Hidup MotoGP itu.

Tetapi, itu tidak cukup untuk membuat animo penonton untuk kembali memenuhi sirkuit.

Selain hilangnya salah satu ikon di MotoGP ini, makin diperparah lagi dengan absennya Marc Marquez.

Pembalap yang juga memiliki rivalitas tinggi dengan Valentino Rossi tersebut, dipaksa absen oleh cedera yang berkepanjangan di lengan kanan atas alias humerus.

MotoGP
Marc Marquez mampu membawa MotoGP memiliki adrenalin lebih

Efek patah tulang humerus yang terjadi di awal 2020 itu (MotoGP Spanyol, Jerez) membuat Marc Marquez harus kembali menjalani operasi ke-4, demi kenyamanan dirinya saat memacu Honda RC213V.

Akibatnya, MotoGP juga kehilangan salah satu ikon pembalap yang memiliki banyak penggemar ini.

Hilangnya dua ikon di MotoGP ini seolah belum mampu tergantikan dengan persaingan para pembalap muda yang tengah bertarung meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.

Pertarungan Fabio Quartararo, Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Jorge Martin, Joan Mir dan pembalap muda lainnya seolah belum mampu menyuguhkan keseruan layaknya apa yang disuguhkan Rossi dan Marquez.

Baca Juga: Bakal Hadir di MotoGP Austria 2022, Marc Marquez Kasih Bocoran Soal Rekan Setimnya di MotoGP 2023

Apalagi, dengan 'hilangnya' dua pembalap ikonik MotoGP ini, jalannya MotoGP 2022 juga bisa dibilang penuh kedamaian.

Maksudnya, tak ada lagi perseteruan layaknya di era MotoGP dua hingga tiga dekade lalu.

Tidak ada perseteruan rekan setim dan bahkan antar pembalap yang membuat keteganggan di paddock yang akhirnya memicu rasa penasaran.

Tak seperti halnya Valentino Rossi vs Max Biaggi, Valentino Rossi vs Casey Stoner, Valentino Rossi vs Jorge Lorenzo, Valentino Rossi vs Marc Marquez dan sebagainya.

Malah tak sedikit pendapat bergema di udara, "MotoGP sekarang kalau salah sedikit aja sudah minta maaf."

Drama, peran antagonis dan protagonis kini seolah tak ada lagi di MotoGP modern yang penuh dengan pembalap muda.

Mungkin saja, Dorna Sports harus kembali meracik ulang dan berkaca tentang MotoGP di masa depan jika tak ingin terus ditinggal pecintanya.

Jadi, tak salah jika dibilang kalau kini MotoGP tengah mencari jati diri.

Jangan lama-lama!  

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Otorace (@otorace.1d)