"Ketika tahun lalu aku kembali di Austria, aku tidak mengendarai motornya selama enam bulan. Aku terakhir mengendarainya di Qatar, kemudian langsung ke Austria. Mesinnay hampir mati dan aku hampir crash di tembok," sambungnya.
Apalagi kejadian-kejadian yang terjadi di musim lalu serba mendadak dan penuh kejutan.
Sedangkan untuk tahun ini, Crutchlow menjalani tes motor dengan jadwal lebih padat dan terakhir mengendarai YZR-M1 sekitar dua bulan lalu.
Dovizioso pun masih enggan untuk pensiun dini, masih ada waktu beberapa pekan sebelum Crutchlow kembali ke grid.
Jadi secara mental, Crutchlow merasa lebih siap untuk balapan di MotoGP Aragon 2022 bulan depan.
"Tapi tetap tidak mudah lho kembali balapan. Kau bisa melakukan tes sebanyak mungkin, tapi itu tak bisa dibandingkan dengan balapan. Mereka-mereka ini balapan, sangat kuat, aku tak berharap apapun. Aku hanya mencoba melakukan yang terbaik saja," jelasnya.
"Enam balapan dalam delapan pekan. Aku juga masih menjalani dua tes. Ini akan menjadi jadwal yang bikin stress. Tapi aku tak sabar melihat lagi kawan-kawan di paddock," jelasnya.