Debut balapan F1 Vettel terjadi pada 2007 di Amerika Serikat, kala BMW Sauber mencari pengganti Robert Kubica yang mengalami kecelakaan di Kanada.
Meski cuma jadi pengganti, Sebastian Vettel berhasil finis di posisi delapan setelah memulai balapan dari posisi tujuh.
Vettel pun menjadi pembalap termuda yang berhasil mencetak poin di F1 kala itu.
Tak lama setelahnya, ada Scuderia Toro Rosso yang secara mengejutkan mendepak Scott Speed dan memilih Vettel sebagai penggantinya di sisa 7 balapan F1 2007.
Awalnya penampilan Vettel biasa saja, tapi sekali bisa meraih P4 di F1 china 2007 dan terus mengalami beberapa masalah adaptasi dengan mobil STR2 dan STR2B pada akhir 2007 hingga awal 2008.
Namun dengan mobil STR3 mulai balapan ke-6 F1 2008, penampilan Vettel tiba-tiba melejit hingga bisa meraih kemenangan epik bersama Toro Rosso di Monza.
Kemenangan itu bisa jadi salah satu kemenangan terbaik dalam karier Vettel, sebelum akhirnya naik status membela Red Bull Racing mulai 2009.
Vettel pun langsung meraih empat kemenangan di musim itu, dan mengakhiri F1 2009 sebagai runner up.
Setelah itu, Vettel menjalani masa-masa terbaiknya di Formula 1 dengan meraih 4 gelar juara dunia bersama Red Bull Racing.
Baca Juga: Bisa Mirip Mobil Ferrari, Ini Alasan Tim Haas Telat Upgrade Mobil di F1 Hongaria 2022
Sayang musim 2014 tak berjalan begitu bagus buat Vettel hingga akhirnya memutuskan pindah ke Ferrari pada 2015.
Musim pertama bersama Ferrari, Vettel sebenarnya mampu tampil bagus namun masih kalah konsisten dari Mercedes.
Meski meraih banyak kemenangan bersama Ferrari, Vettel gagal mempersembahkan gelar karena dominasi Mercedes dan Lewis Hamilton masih terlalu kuat untuk diruntuhkan.
Musim 2018 menjadi yang terbaik buat Vettel karena punya peluang cukup besar untuk mengalahkan Hamilton dengan paket mobil yang sangat kuat kala itu.
Sayang crash di Hockenheimring, kandangnya sendiri, membuat momentum mengejar gelar sirna hingga lagi-lagi harus kalah dari Lewis Hamilton.
Hadirnya Charles Leclerc pada 2019 semakin membuat posisi Vettel tidak diuntungkan, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Aston Martin pada 2021 lalu.
Dua musim di Aston Martin, Vettel meski jauh lebih senior masih tampil lebih baik dibanding Lance Stroll.
Raihan terbaiknya bersama Aston Martin adalah kala meraih podium 2 di Azerbaijan 2021, kemudian hampir mengulangnya lagi di Hongaria sebelum kena diskualifikasi.
Jika Aston Martin punya mobil lebih baik dari sekarang, bukan tidak mungkin Vettel masih bisa bertarung di barisan depan.