"Jika pedal turun bertahap, maka kinerja booster rem masih normal," terang Adrianto.
Baca Juga: Begini Efek Buruk Jika Malas Kuras Minyak Rem Secara Berkala
3. Rajin memeriksa ketinggian minyak rem, "Hindari perilaku menambah atau mencampur minyak rem, karena akan mempengaruhi DOT minyak rem," wantinya.
Selain itu, "DOT yang tidak sesuai akan mempercepat proses minyak rem mendidih dan masuk angin," lengkap pria ramah ini.
Tidak lupa ia juga menyarankan agar mengganti minyak rem secara berkala.
4. Pastikan celah kampas rem sesuai spek, untuk rem teromol, "Celah yang disarankan adalah 0.1 hingga 0.3 mm, lebih dari itu kampas rem tidak bisa menyentuh teromol," tegasnya.
5. Periksa ketebalan kampas rem, baik rem cakram maupun rem teromol.
"Kampas rem yang tipis bisa diketahui dari bunyi mendecit ketika melakukan pengereman," tutur pria yang kerap jadi instruktur keselamatan berkendara ini.
"Kalau kampas rem sudah tipis, periksa juga kondisi piringan cakram apakah masih rata atau sudah kemakan," pungkasnya.