Ia melanjutkan banjir yang terjadi di wilayah itu juga butuh waktu lama untuk surut.
Jelas hal ini menyulitkan para pengendara karena harus mencari jalur alternatif untuk menghindari banjir.
"Ini saja banjir dari Jumat (15/07/2022) jam 17.00 WIB sampai sekarang belum surut juga, kalau begini kan warga sekitar jadi repot karena harus naik flyover terus putar balik lagi jauh supaya ke lokasi yang aslinya dekat," imbuh Sugeng.
Sugeng hanya berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bisa segera menangani masalah banjir yang kerap melanda wilayah Cibodas.
Soalnya aliran Kali Sabi yang sempit ditambah sampah yang kerap menumpuk di sungai, membuat wilayah Cibodas jadi langganan banjir.
"Tolong lah diperbaiki masalah di Jalan Gatot Subroto masa terus-terusan berulang kena banjir, kalau begini terus kami yang jadi korban," lanjutnya.
Secara terpisah Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistis BPBD Kota Tangerang, Ghufron Falfeli menyebutkan ada 13 titik yang terdendam banjir akibat hujan yang mengguyur sejak Jumat (15/07/2022) sore.
Kedalaman banjir di belasan titik tadi juga beragam, mulai dari 30 cm hingga 50 cm.
Untungnya tidak tercatat adanya korban jiwa dari musibah banjir yang melanda Kota Tangerang tersebut.
"Tapi ada pohon tumbang di Jalan Kejaksaan 2, kawasan Kreo dan kawasan Larangan," paparnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan tidak ada kebutuhan mendesak akibat banjir yang melanda Kota Tangerang ini.
"Kami masih lakukan montoring kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan aparat kecamatan setempat serta OPD terkait," ucap Ghufron.
Artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Berisi Pasangan Pria dan Wanita Muda, Mobil Xpander Terjebak Banjir di Kolong Cibodas.