Menurutnya, para pelaku sudah membuntuti korban lewat sistem pelacak kendaraan berbasis GPS tracking.
Meski belum ada bukti keterlibatan dari oknum pengagen GPS tracking, tapi disinyalir ada kerja sama dengan mekanik bengkel.
"Kemungkinan ada kerja sama antara si pelaku dengan oknum bengkel yang memasang alarm berikut modul GPS tracking," tutur jebolan Akpol 1994 ini.
Ia berpendapat, kasus curanmor dengan sistem GPS Tracking hanya diketahui oleh beberapa pelaku kejahatan.
Dengan diputusnya kabel GPS tracking, pemilik akan kesulitan untuk mengecek keberadaan kendaraan.