Namun lagi-lagi Pertamina hanya mematok di harga Rp 12.500 per liter.
“Pertamax kami masih mematok Rp 12.500, kalau kita lihat untuk RON 92 ini kompetitor tetapkan harga Rp 17.000 karena harga keekonomian Rp 17.950,” papar Nicke.
Ia juga mengatakan, fenomena ini tidak terlepas dari dari adanya kenaikan harga minyak dan gas dunia imbas terjadinya geopolitik di Eropa dalam beberapa waktu terakhir ini.
“Kondisi global supply dan demand masih cukup chalanging karena adanya pembatasan supply dari Rusia. Ini yang berdampak pada terjadinya kekurangan di beberapa negara yang tentu saja berpengaruh ke kondisi supply demand di Asia,” ucap Nicke.
“Dengan kenaikan harga minyak yang paling tinggi dalam sejarah ini membuat beberapa negara mengalami krisis energi dan kami sangat paham bahwa pemerintah dan seluruh stakeholder sangat konsen dengan hal ini,” pungkasnya.
Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Di Hadapan DPR Bos Pertamina Ungkap Harga Keekonomian BBM, Pertalite Harusnya Rp 17.200 per Liter"