Kemudian pada 1999, harga transportasi roda tiga ini naik menjadi Rp 525 ribu per unitnya.
Bicara soal spesifikasinya, Helicak menggunakan basis motor skuter buatan Italia, yakni Lambretta GP 150 dan SX 150, yang dimodifikasi bagian depannya.
Untuk diketahui, Lambretta GP 150 menggendong mesin 2-tak berkapasitas 148 cc yang bisa menghasilkan teanaga 8,7 dk dan sanggup dipacu hingga 101 Km/jam.
Sementara Lambretta SX 150 dibekali dengan mesin 2-tak 150 cc dengan tenaga 8,8 dk dan top speed 96 Km/jam.
Kendati demikian, transportasi roda tiga ini sekarang sudah tidak eksis lagi di jalanan DKI Jakarta karena beberapa alasan.
Mulai dari posisi penumpang yang duduk di bagian depan, membuat Helicak dikatakan tidak aman, terutama jika terjadi kecelakaan.
Lalu posisi sopir yang ada di belakang tidak terlindungi oleh atap, sehingga selalu terpapar sinar matahari dan basah kuyup kalau turun hujan.
Hal ini membuat para pengusaha kurang melirik Helicak dan lebih memilih Bajaj yang masuk pada 1975 silam.
Baca Juga: Jajal Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Jakarta - Bandung, Begini Keseruannya
Terakhir, perawatan Helicak juga tergolong cukup rumit, sehingga menyulitkan para pemiliknya.
Meski demikian, sempat ada satu Helicak yang diketahui terus beroperasi di sekitar wilayah Menteng, Jakarta Pusat hingga 2004 silam.
Setelah itu, transportasi roda tiga ini pun bisa dikatakan lenyap dari jalanan DKI Jakarta.
Nah Sobat GridOto ada yang pernah punya kenangan dengan Helicak?