Baca Juga: Jarang Disadari Pemilik Motor, Begini Ciri-ciri Per CVT Minta Ganti
Menurut Zen, penggunaan per setan ini cocok buat motor matic yang sudah modifikasi pulley depan seperti kerok jalur rumah roller dan ubah kemiringan derajat pulley depan.
"Saat ubah pulley depan jadi tegak dan kerok jalur rumah roller itu memang bikin gerak v-belt jadi cepat, tapi bermasalah saat motor memasuki rpm tinggi," jelas Zen.
"Kalau pakai data grafik dynotest kelihatan pada saat mesin rpm tinggi, tenaga motor seperti turun (drop) saat sudah kerok rumah roller dan ubah kemiringan derajat pulley tanpa imbangi ubahan pada per CVT. Kalau di mesin dyno testnya BRT grafiknya terlihat seperti pita," tambahnya saat ditemui di bilangan Kalisari, Jakarta Timur.
Baca Juga: Kalau Pakai Per CVT Lebih Keras, Bobot Roller Jangan Terlalu Enteng!
Menurut Zen, dropnya tenaga pada motor matic yang puley depannya sudah modifikasi karena v-belt sudah naik cepat tapi tidak diimbangi dengan naiknya rpm secara cepat.
"Hal ini sering terjadi pada motor matic Honda yang bubut puley depannya terlalu besar, soalnya dari 15 derajat ke 13,8 atau 13,5 derajat," jelas Zen.
"Kira-kira, Seperti naik motor bebek atau motor sport, saat jalan pelan kemudian berakselerasi dengan gigi tinggi. Pasti tenaganya terasa tertahan," tambahnya.
Baca Juga: Perhatikan Hal Ini Kalau Ingin Pakai Per CVT Punya Motor Lain
Untuk menghindari hal itu, solusinya mengganti per CVT dengan yang lebih keras, seperti per setan besutan Zen.
"Solusinya dengan memperkeras per CVT, tujuannya untuk mengimbangi rpm mesin dengan gerakan v-belt yang sudah cepat akibat ubah derajat puley dan kerok jalur roller," tuturnya.
Dengan begitu tenaga akselerasi mesin bisa menjadi lebih cepat dan terus mengisi pada tiap putaran mesin.
Nah ternyata itu tadi kelebihan per setan buat CVT motor matic Sob.
Jadi cocok buat mengimbangi ubahan yang dilakukan pada pulley depan CVT motor matic.