GridOto.com - Setelah dua tahun absen karena pandemi, ajang balap satu merek (One Make Race) Yamaha Sunday Race 2022 akhirnya kembali digelar.
Tidak hanya dari komunitas, Yamaha Sunday Race 2022 yang digelar pada 18-19 Juni itu juga banyak diikuti oleh pembalap profesional kelas Asia.
Beberapa di antaranya adalah Rey Ratukore, Anggi Setiawan, Galang Hendra, dan Gupita Kresna yang turun di kelas R25 Pro pada Yamaha Sunday Race 2022.
Persaingan ketat khususnya terjadi antara Rey Ratukore, Anggi Setiawan, dan Galang Hendra yang berjibaku memperebutkan podium kedua.
Karena mereka seakan tidak punya jawaban untuk pembalap muda Aditya Fauzi, yang tak terbendung untuk menjadi pemenang kelas R25 Pro pada YSR 2022.
Akhirnya, Rey Ratukore dan Anggi Setiawan akhirnya mengamankan tangga podium sementara Galang menguntit di posisi keempat.
“Persiapan saya di seri 1 ini cukup ‘ekstra’ karena ini tahun pertama juga di kelas R25, dan alhamdulillah saya ada di posisi pertama,” ujar Aditya Fauzi usai balapan, Minggu (19/6/2022).
Meskipun tetap bersaing ketat, Fauzi dan para pembalap lainnya mengeluh tidak bisa tampil maksimal selama balapan berdurasi 8 lap di Sentul International Circuit, Jawa Barat tersebut.
Para pembalap pun sepakat menunjuk kondisi aspal sirkuit Sentul yang kurang mendukung sebagai alasannya.
Baca Juga: Mantap! Yamaha Sunday Race 2022 Resmi Digelar Kembali Setelah Absen Dua Tahun Akibat Pandemi
Bergelombang di beberapa bagian dan berpasir bahkan terkelupas di bagian lainnya, membuat para pembalap mengaku harus ekstra fokus menegosiasi sirkuit Sentul.
Padahal, sirkuit Sentul baru saja diaspal ulang pada 2020 lalu meskipun akhirnya jarang terpakai akibat pandemi.
“Kondisi sirkuit bisa dibilang beda dari yang lain, kami tidak bisa hilang fokus sama sekali,” ujar Rey Ratukore dalam kesempatan yang sama.
“Galang yang sudah balap di Eropa saja mungkin harus lebih fokus saat balapan di sirkuit Sentul,” lanjut pembalap Yamaha TDR Cargloss SJCRT tersebut seraya tertawa.
Sentimen tersebut pun diamini oleh Galang Hendra, yang menyayangkan memburuknya kondisi aspal sirkuit Sentul dalam waktu yang bisa dibilang singkat.
Terlebih, Galang terbiasa berkompetisi di sirkuit-sirkuit Eropa selama beberapa tahun terakhir yang mayoritas memiliki permukaan aspal yang mulus.
Sehingga menjadi perubahan yang cukup drastis ketika ia kembali ‘mencicipi’ sirkuit Sentul di YSR 2022 ini.
“Kami memang harus ekstra fokus di sirkuit ini, dan sangat disayangkan kondisinya sangat berbeda dengan 2 tahun lalu di mana aspalnya masih bisa kami lewati (dengan aman),” buka Galang.
“Kualitas aspal itu sangat penting, karena sirkuit yang berkualitas pasti menghasilkan pembalap yang berkualitas juga,” tutupnya.