Kesal Soal Wacana Perubahan Aturan, Bos Red Bull Usul FIA Diskualifikasi Mobil dengan Porpoising Parah

Rezki Alif - Sabtu, 18 Juni 2022 | 19:40 WIB

Red Bull melawan wacana perubahan regulasi F1 2022 untuk mengatasi porpoising (Rezki Alif - )

GridOto.com - Bos Red Bull Racing, Christian Horner, mengusulkan FIA untuk mendiskualifikasi mobil yang tampil dengan porpoising berlebihan di F1 2022.

Pada F1 Kanada 2022 akhir pekan ini, masalah porpoising alias efek lumba-lumba masih jadi perdebatan panas beberapa pihak.

Mercedes khususnya, masih mengeluhkan porpoising yang memberikan dampak buruk ke kesehatan para pembalapnya.

Tim yang dibela Lewis Hamilton dan George Russell ini sudah mengusulkan adanya perubahan aturan untuk mengatasi masalah porpoising ini. 

FIA belum mengeluarkan aturan, tapi sudah memberikan arahan teknis kepada setiap tim di Montreal untuk mengurangi dampak negatif porpoising ini.

Di sisi lain, ada pihak yang tidak sepakat dengan wacana ini terutama Red Bull.

Red Bull menganggap Mercedes hanya mencari alasan karena tidak bisa mengatasi masalah performa dengan regulasi yang ada.

Ada pilihan untuk menaikkan ground clearance mobil agar porpoising berkurang.

Tapi Mercedes memilih tidak melakukannya karena tak mau mengorbankan downforce mobilnya.

Baca Juga: Mobilnya Banyak Dipasang Komponen Baru, Charles Leclerc Bisa Dapat Penalti di F1 Kanada 2022

Padahal ada beberapa tim yang rela menaikkan tinggi mobilnya untuk mengurangi dampak osilasi ini.

Ditambah lagi, Mercedes lah yang sebenarnya dianggap gagal mengembangkan mobilnya karena ada beberapa tim yang tidak mengalami porpoising parah.

"Jawabannya tidak. Kau tak bisa mengubah regulasinya. Ini regulasi sama buat semuanya. Beberapa mobil mengalami, beberapa tidak," ujar Horner dilansir GridOto.com dari Sky Sports.

"Bagi yang tidak berhasil, mereka akan mencoba mengubah regulasi. Ini bagian dari permainan. Inilah F1 dan kau tahu bahwa James Allison (kepala teknis Mercedes) memaksakan itu," jelas Horner.

Tidak adil jika aturan diubah karena satu tim mengalami masalah sementara lainnya tidak.

"Tidak adil regulasi diubah pertengahan musim karena ada tim yang gagal. Harusnya tim itu yang menyelesaikannya sendiri," sambungnya.

Untuk itulah, bos Red Bull mengusulkan FIA mendiskualifikasi tim yang nekat memaksakan mobilnya melaju dengan porpoising parah.

"Jika mereka memakai mobil yang berbahaya untuk keselamatan pembalap, mereka seharusnya kena bendera hitam (diskualifikasi)," tegas Horner.