Padahal ada beberapa tim yang rela menaikkan tinggi mobilnya untuk mengurangi dampak osilasi ini.
Ditambah lagi, Mercedes lah yang sebenarnya dianggap gagal mengembangkan mobilnya karena ada beberapa tim yang tidak mengalami porpoising parah.
"Jawabannya tidak. Kau tak bisa mengubah regulasinya. Ini regulasi sama buat semuanya. Beberapa mobil mengalami, beberapa tidak," ujar Horner dilansir GridOto.com dari Sky Sports.
"Bagi yang tidak berhasil, mereka akan mencoba mengubah regulasi. Ini bagian dari permainan. Inilah F1 dan kau tahu bahwa James Allison (kepala teknis Mercedes) memaksakan itu," jelas Horner.
Tidak adil jika aturan diubah karena satu tim mengalami masalah sementara lainnya tidak.
"Tidak adil regulasi diubah pertengahan musim karena ada tim yang gagal. Harusnya tim itu yang menyelesaikannya sendiri," sambungnya.
Untuk itulah, bos Red Bull mengusulkan FIA mendiskualifikasi tim yang nekat memaksakan mobilnya melaju dengan porpoising parah.
"Jika mereka memakai mobil yang berbahaya untuk keselamatan pembalap, mereka seharusnya kena bendera hitam (diskualifikasi)," tegas Horner.