GridOto.com - Sebelum kejadian musim 2022 ini, MotoGP juga pernah ditinggal pabrikan Suzuki hingga berakhir dengan munculnya kategori CRT.
Masa-masa itu dimulai pada 2011 silam, ketika hanya ada empat pabrikan dengan 10 tim dan 17 pembalap reguler yang ikut MotoGP.
Keempat pabrikan tersebut adalah Honda, Yamaha, Suzuki dan Ducati.
Kondisi tersebut diperparah dengan Suzuki memutuskan keluar dari MotoGP, artinya hanya ada tiga pabrikan saja yang berpartisipasi pada musim berikutnya, yakni MotoGP 2012.
Cukup unik, karena saat itu MotoGP sangat populer namun pabrikan cukup kesulitan dalam hal pendanaan.
Untuk itulah Dorna Sports memutar otak, hingga lahirlah kategori baru yang dinamakan Claiming Rule Teams alias CRT.
Adapun kategori tersebut berganti nama pada 2014 lalu menjadi Open Entries alias kelas terbuka.
Ada juga yang menyebutnya 'kategori dalam kategori', karena mereka punya kategori sendiri tapi ikut balapan yang sama dengan pabrikan lain di kelas premier.
CRT ini intinya adalah kelas terbuka untuk tim privateer yang bisa mengadaptasi mesin agar setara MotoGP 1000 cc dengan sasis bebas.
Tim dalam kelas CRT bisa membeli mesin dengan harga tertentu, termasuk dengan komponen transmisi dari sebuah pabrikan serta beberapa keuntungan teknis lain.
Misalnya batasan 12 mesin selama satu musim, yang mana tim pabrikan maupun satelit utama hanya memakai enam mesin.
Bisa dikatakan CRT adalah tim yang memaksimalkan mesin setara Superbike untuk bisa balapan di MotoGP, dengan Aprilia, Kawasaki dan BMW juga sempat ikutan memasok mesinnya.
Kemudian ada beberapa peserta CRT yang cukup diingat seperti Suter, FTR, Ioda dan ART.
Aprilia termasuk pabrikan yang diuntungkan dengan adanya CRT sebelum benar-benar menginjakkan kakinya dalam kompetisi prototipe MotoGP.
Enggak heran jika Dorna Sports tetap santai ketika ditinggal Suzuki, karena pesertanya sudah cukup banyak.
"Beda, saat itu kami ingin mereka lanjut karena beberapa alasan dan sekarang aku tidak terlalu memaksakan," ungkap CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, dilansir GridOto.com dari Motociclismo.es.
"Sekarang jika ada yang tak mau lanjut aku tak mengalami masalah, karena aku punya banyak orang yang ingin masuk," jelas sang bos.
Ezpeleta mengaku setelah pengumuman Suzuki mundur, ada beberapa pihak menghubunginya untuk menunjukkan keinginannya masuk ke grid kelas premier.
"Tapi kami tak mau menambah angka tim privateer. Kami akan kembali ke 24 pembalap ketika ada tim pabrikan yang serius masuk ke kejuaraan dan mau bertahan hingga 2026," jelas Ezpeleta.