GridOto.com - Mengenal jenis charger untuk pengisian daya baterai di mobil listrik.
Mobil listrik memiliki baterai yang menyimpan energi listrik dan daya listrik tersebut perlu diisi ulang.
Untuk itu perlu alat charger khusus yang dihubungkan ke soket charger mobil listrik.
Dilansir dari situs resmi Nissan Indonesia, Hyundai Indonesia, dan Wuling Indonesia, mobil listrik yang diproduksi umumnya sudah menggunakan on-board charger.
Dimana pengisi daya listrik sudah disematkan di dalam mobil itu sendiri.
Ada dua jenis proses pengisian daya baterai mobil listrik.
Baca Juga: Ngecas Mobil Listrik di Rumah, Wall Charger Perlu Perawatan Ini
Pertama menggunakan arus listrik AC 220V yang terambil dari listrik rumah tangga.
Alat charger yang digunakan umumnya adalah wall charger yang terintegrasi dengan meteran listrik, travel adaptor yang dihubungkan ke stop kontak, atau AC fast charger.
Menggunakan kepala charger dengan jenis soket AC Type 2 dengan 5 buah lubang pin soket besar dan 2 buah pin soket kecil.
Arus AC yang dialirkan dari charger diterima ke komponen inverter.
Inverter akan mengonversi arus listrik AC menjadi arus listrik DC yang dibutuhkan baterai dan disimpan di dalamnya.
Kedua adalah arus listrik DC yang digunakan sebagai fast charging.
Baca Juga: Modifikasi Audio di Mobil Listrik Bikin Aki Cepat Tekor, Ini Solusinya
Alat charger yang digunakan juga berbeda, yaitu fast charger dengan jenis soket CCS2 yang seperti AC Type 2 namun dengan 2 buah lubang pin soket besar di bawahnya.
Arus AC dari listrik sudah dikonversi di dalam alat charger sehingga langsung mengalirkan arus listrik DC.
Dari alat charger, aliran listrik yang masuk ke mobil listrik sudah berupa arus listrik DC.
Peran inverter disini hanya meneruskan aliran listrik yang masuk untuk disimpan di dalam baterai.
Karena tidak ada proses konversi arus listrik AC ke arus listrik DC sehingga waktu pengisian daya baterai bisa lebih cepat daripada AC 220V.