Baca Juga: Fakta-fakta Sirkuit Formula E Jakarta di Ancol, Dari Durasi Balapan Hingga Bentuk Kuda Lumping
"Kalau kalian menggunakan cara balapan tradisional seperti itu tentu saja mobil akan segera kehabisan energi dan dijamin kalian tidak akan finish," ungkap tiga kali juara Indy 500 Dario Franchitti yang kemudian menjadi pundit di ajang Formula E.
"Mobil di Formula E harus melakukan teknik Lift & Coast, atau kita akan mengangkat pedal gas sebelum memasuki tikungan dan menggunakan rem tidak 100% dan lebih banyak hanya sebagai penyeimbang mobil," tambahnya.
"Teknik ini harus dilakukan dengan tepat dan presisi, karena memang mobil Formula E memiliki torsi yang sangat besar sehingga bisa membuat ban belakang spin dengan mudah saat kalian menekan pedal gas," lanjut Dario.
Ditambah lagi dengan ban Formula E yang memiliki tapak layaknya ban mobil jalan raya yang membuat daya cengkeramnya tentu tidak sebagus ban slick seperti yang digunakan di ajang balap lain seperti Formula 1.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Formula E Cuma Pakai Satu Tipe Kompon Ban Untuk Kondisi Cuaca Apapun
Penjelasannya saat para pembalap melakukan teknik Lift & Coast, maka aliran tenaga dari mesin ke transmisi jadi terputus.
Saat aliran tenaga terputus maka putaran mesin akan masuk ke posisi idle/stasioner yang membantu mengurangi penggunaan energi dari baterai mobil Formula E.
Tapi mobil akan terus meluncur dengan memanfaatkan energi kinetik tanpa terjadi engine brake.
Kecepatan mobil tetap akan turun sendirinya pada saat coasting, tapi penurunannya sangat perlahan sehingga tetap diperlukan pengereman agar mobil tetap berbelok dengan tepat.