Lebih lanjut, Samyarto berharap hadirnya Gesits di Provinsi Aceh dapat meningkatkan semangat dan kesadaran masyarakat Aceh dalam memanfaatkan energi hijau yang ramah lingkungan.
Di tangan Pemerintah Daerah Aceh, ke-37 unit motor listrik Gesits tersebut nantinya akan dipakai oleh petugas pengumpul data perindustrian dan survei kebutuhan pokok di Aceh.
Selain ingin memperkenalkan kendaraan bersih lingkungan kepada masyarakat Aceh dan mengapresiasi produk dalam negeri, Pemerintah Provinsi Aceh juga punya alasan pragmatis.
Di antaranya untuk menghemat biaya dan mempermudah kinerja, mengingat kendaraan listrik memiliki biaya kepemilikan yang lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional sejenis.
Karena kendaraan listrik nyaris tidak membutuhkan perawatan berkala dan memiliki biaya ‘bahan bakar’ yang lebih murah, sehingga membuat total biaya kepemilikan menjadi lebih rendah selama masa pemakaiannya.
Meskipun penghematan tersebut umumnya harus dibayar dengan harga kendaraan listrik yang saat ini masih relatif lebih tinggi dibandingkan kendaraan konvensional sejenis.