Biar Paham Menjelang Formula E Jakarta, Ini Bedanya Attack Mode dan Fanboost di Formula E

Uje - Kamis, 26 Mei 2022 | 09:30 WIB

Para pembalap akan mengaktifkan Attack Mode lewat tombol di setir (Uje - )

GridOto.com - Menjelang Formula E Jakarta yang akan digelar pada 4 Juni 2022, yuk cari tahu bedanya Attack Mode dan Fanboost di ada di balap Formula E.

Formula E memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh event balapan lain.

Formula E memiliki fitur Attack Mode dan Fanboost yang bisa membantu pembalap melakukan aksi overtaking di lintasan.

Fitur ini memang sedikit mirip dengan Drag Reduction System (DRS) di F1, F2 dan F3 atau Push to Pass (P2P) di ajang balap Super Formula dan Indycar yang sama-sama berfungsi untuk membuat aksi ovetaking sedikit lebih mudah.

YouTube/ABB Formula E
Diperkenalkan musim ini (2018-2019), Attack Mode adalah salah satu 'gimmick' yang dibuat FE.

Tapi cara para pembalap mengaktifkan Attack Mode ini sedikit berbeda.

Untuk mengaktifkan Attack Mode, pembalap wajib melewati zona aktivasi yang ada sisi tertentu sirkuit di luar racing line.

Para pembalap harus memastikan kalau mobil mereka berada di area yang tepat, karena sering kali pembalap gagal mendapatkan Attack Mode akibat mobilnya kurang tepat memasuki zona aktivasi.

Ketika sudah berada di area yang sudah ditentukan, pembalap bisa menekan tombol Attack Mode yang ada di setir dan tenaga mobil listrik pun akan meningkat.

Baca Juga: Logistik Formula E Sudah Tiba di Jakarta, Disimpan Sementara Waktu di JIS, Unboxing 27 Mei 2022

Baca Juga: Pawai dan Pameran Formula E di Monas Batal Digelar, Diganti Kegiatan Foto-foto Tapi Warga Enggak Bisa Ikutan

fiaformulae.com
Warna lampu LED di bagian Halo menandakan status mode yang sedang digunakan pembalap. Jika menyala warna biru artinya Attack Mode sedang digunakan

Penonton bisa mengetahui mode yang tengah digunakan melalui LED di bagian Halo dan lampu biru menandakan Attack Mode sedang diaktifkan.

Attack Mode ini akan meningkatkan power mobil 30 kW sehingga power maksimal akan menjadi 250 kW saat digunakan.

Adapun detail mengenai Attack Mode (jumlah dan durasi) akan ditentukan FIA satu jam sebelum balapan dimulai.

Ada beberapa momen di mana Attack Mode jadi tidak berlaku, salah satunya ketika lintasan dalam kondisi adanya Safety Car atau Full Course Yellow.

Baca Juga: Berbeda Jauh dengan Formula 1, Begini Format Balap Formula E Musim 2022

Oh iya, jika para pembalap gagal atau lupa mengaktifkan Attack Mode juga dipastikan mereka akan mendapatkan time penalty di akhir balapan.

Sementara Fanboost memiliki cara kerja yang sama dengan Attack Mode, tapi hanya berlangsung selama maksimal 5 detik serta hanya mampu diaktifkan menjelang akhir balapan.

Tapi tidak seperti Attack Mode yang dimiliki semua pembalap, Fanboost hanya bisa diaktifkan oleh pembalap tertentu yang mendapatkan voting Fanboost dari para fans sebelum event dimulai.

Total hanya akan ada tiga pembalap yang mendapatkan Fanboost ini, tergantung berapa banyak voting yang dilakukan para fans.

fiaformulae.com
Warna magenta di area Halo menandakan pembalap mengaktifkan mode Fanboost

Baca Juga: Usai Formula E Jerman 2022, Stoffel Vandoorne dan Mercedes Tetap Kokoh di Puncak Klasemen Sementara  

Saat Fanboost aktif, maka LED di area Halo akan berubah menjadi warna magenta.

Jadi kalau kalian mendukung pembalap tertentu saat Formula E Jakarta nanti, jangan lupa melakukan voting di https://fanboost.fiaformulae.com/