Penonton bisa mengetahui mode yang tengah digunakan melalui LED di bagian Halo dan lampu biru menandakan Attack Mode sedang diaktifkan.
Attack Mode ini akan meningkatkan power mobil 30 kW sehingga power maksimal akan menjadi 250 kW saat digunakan.
Adapun detail mengenai Attack Mode (jumlah dan durasi) akan ditentukan FIA satu jam sebelum balapan dimulai.
Ada beberapa momen di mana Attack Mode jadi tidak berlaku, salah satunya ketika lintasan dalam kondisi adanya Safety Car atau Full Course Yellow.
Baca Juga: Berbeda Jauh dengan Formula 1, Begini Format Balap Formula E Musim 2022
Oh iya, jika para pembalap gagal atau lupa mengaktifkan Attack Mode juga dipastikan mereka akan mendapatkan time penalty di akhir balapan.
Sementara Fanboost memiliki cara kerja yang sama dengan Attack Mode, tapi hanya berlangsung selama maksimal 5 detik serta hanya mampu diaktifkan menjelang akhir balapan.
Tapi tidak seperti Attack Mode yang dimiliki semua pembalap, Fanboost hanya bisa diaktifkan oleh pembalap tertentu yang mendapatkan voting Fanboost dari para fans sebelum event dimulai.
Total hanya akan ada tiga pembalap yang mendapatkan Fanboost ini, tergantung berapa banyak voting yang dilakukan para fans.
Baca Juga: Usai Formula E Jerman 2022, Stoffel Vandoorne dan Mercedes Tetap Kokoh di Puncak Klasemen Sementara
Saat Fanboost aktif, maka LED di area Halo akan berubah menjadi warna magenta.
Jadi kalau kalian mendukung pembalap tertentu saat Formula E Jakarta nanti, jangan lupa melakukan voting di https://fanboost.fiaformulae.com/