Dynotest Yamaha R15M Hasilnya Bikin Kaget, Ternyata Powernya Sedikit Lebih Kecil, Seperti Apa Karakternya?

Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - Selasa, 31 Mei 2022 | 19:44 WIB

Dynotest Yamaha R15M di Sportisi Motorsport, ditest menggunakan dynamometer Dynojet 250i. (Muhammad Farhan,Antonius Yuliyanto - )

Baca Juga: Bobotnya Naik, Segini Capaian Test Performa dan Konsumsi BBM Yamaha R15M

0-60 km/jam misalnya, R15M butuh waktu 4,2 detik. Padahal R15 2017 cuma 4 detik. Lalu 0-100 km/jam R15M perlu 11,7 detik, yang R15 2017 hanya 10,4 detik.

Pencapaian waktu untuk jarak tertentu pun ada penurunan, misal 0-201 meter R15M perlu 11,2 detik, sementara R15 2017 hanya 11 detik. 

Nah top speed pun ternyata juga kena imbasnya, angka 143 km/jam di spidometer yang diraih di Sentul tak bisa diperbaiki.

Dari pengetesan beberapa kali, selalu hanya mentok di angka 138-139 km/jam saja.

Meski ada penurunan peak power dan akselerasi saat diukur pakai alat, tapi sebenarnya saat dipakai harian hampir tak berasa bedanya.

Karakter mesinnya tetap khas R15. Yang mana punya torsi besar sejak putaran rendah dan kenaikan tenaga linear.

Efeknya buat jalan santai tak perlu buka gas dalam-dalam, dan ketika perlu kencang misal saat akan menyalip tinggal bejek gas saja, maka akan keluar tenaga dan torsi secara spontan tanpa perlu ada jeda atau “ngok” dulu. Bisa dibilang tenaga dan torsi selalu tersedia kapan kita butuh.

Karakter khas mesin generasi V-Ixion juga masih terbawa sampai R15M, seperti misalnya suara ngretek ketika berakselerasi.

Lalu ada vibrasi ringan di putaran tinggi mulai 7.000 rpm. Kekhasan lainnya proses pindah giginya empuk, mudah dan tak gampang nyangkut.