Dua komponen utama Suzuki Smart Hybrid adalah Integrated Starter Generator (ISG) dan dua buah baterai (baterai Lithium-Ion dan Lead-Acid).
ISG merupakan otak dari Suzuki Smart Hybrid, sederhananya ia adalah komponen yang menggabungkan motor starter dan alternator konvensional (generator) dalam satu unit.
Baca Juga: Suzuki Ertiga Facelift 2022 Tertangkap Basah Diderek di Jakarta
Jadi ISG ini bertanggung jawab menghidupkan mesin (starter), mengumpulkan energi listrik saat pengereman (regenerative braking) lalu menyalurkannya ke kedua baterai untuk disimpan, dan membantu kerja mesin saat berakselerasi.
Dua baterai yang dipakai di Suzuki Smart Hybrid adalah jenis Lithium-Ion dan Lead-Acid.
Aplikasi ISG dengan mesin konvensional (Internal combustion Engine, ICE) dan setup dua baterai ini umum disebut orang bule dengan nama Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV).
Atau lebih gampang dan populer dipanggil Mild Hybrid.
Teknologi Suzuki Smart Hybrid ini pertama kali dipakai oleh pabrikan berlogo huruf "S" ini pada tahun 2015 di Suzuki Ciaz yang beredar di India.
Baca Juga: Suzuki Ertiga Hybrid Bakal Meluncur, Unit Bisa Dipesan di Dealer, Harganya Bisa Menggoda Iman
Sementara itu di Indonesia teknologi Mild Hybrid ala Suzuki ini pertama dipakai di Suzuki Ertiga Diesel pada awal Februari 2017.
Suzuki Ertiga Diesel Hybrid ini cuma dijual di Indonesia oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selama 2 tahun saja akibat penjualan yang kurang membahagiakan bila dibandingkan Suzuki Ertiga Bensin.
Buat contoh, berdasar data penjualan Gaikindo pada September dan Oktober 2017 atau sekitar 7-8 bulan setelah peluncurannya, Suzuki Ertiga Diesel Hybrid sumbangsihnya terhadap penjualan Suzuki Ertiga hanya 5,91 persen.
Pada dua bulan tersebut Suzuki Ertiga Diesel Hybrid hanya terjual 37 unit dan 59 unit saja.
Semoga kali ini penjualannya bisa jauh lebih baik ya, bestie.