Selain menyangkal tuduhan yang dilontarkan, Pit Beirer juga marah besar dan peringatkan Sanchez agar tidak banyak bicara, jika ingin pembalapnya mendapatkan kontrak baru.
"Paco Sanchez tak melewatkan kesempatan untuk mencaci kami, ia tidak menerima kontrak yang ditawarkan KTM dan Tech3 untuk Gardner pada 2023. Kami punya masalah banyak karena perkataan semacam ini," kata Beirer dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Satu-satunya hal yang bisa kubilang, mereka itu adalah hama besar yang menghantam paddock dalam beberapa tahun terakhir selain Covid-19," tegas Beirer.
Beirer pun mengaku kecewa menjalin diskusi dengan Manajer pembalap, karena membuat situasi semakin rumit.
Dibanding itu, pria berusia 50 tahun ini lebih memilih untuk berbicara langsung kepada pembalap untuk mengetahui keingingannya.
"Paco Sanchez menuduh kami dan Tech3 tak bekerja dengan baik. Tapi maaf, pemilik tim Herve Poncharal punya kesuksesan 30 tahun di paddock dan menjadi presiden IRTA selama 20 tahun, punya 50 karyawan yang ia bayar setiap bulan," tegasnya.
Sang bos juga tidak memaksa Gardner untuk bertahan, jika memang tidak suka dengan kontrak yang ditawarkan.
"Kami tak memberikan opsi melawan keinginan pembalap, jika tidak mau bertahan itu pilihannya. Aku paham bahwa manajernya bilang tidak cocok bekerja sama dengan kami,"
"Tapi pembalap KTM hal berbeda. Kami punya hubungan baik dengan Remy dan kami bahagia lanjut bersamanya," jelasnya.