"Jika mobil listrik mendapat tenaga listrik dari baterai, FCV mendapat tenaga listrik dari gas hidrogen," jabar Prof. Yus.
Hidrogen yang digunakan adalah gas hidrogen murni.
Yang kemudian diisi dengan alat khusus agar bisa menghasilkan tekanan 400 bar lebih di dalam tangki penyimpanan FCV.
"Setelah tersimpan, melalui elektrolisis mesin khusus di FCV gas hidrogen mengalami reaksi kimia dengan O2 (oksigen)," terang Prof. Yus.
Baca Juga: Mobil Diesel Isi BBM Tidak Sesuai Rekomendasi, Ketahuan dari Sini
"Hasil dari H2 dengan O2 menjadi H20 dan listrik," sambungnya.
Dimana listrik yang dihasilkan akan tersimpan ke dalam motor listrik dan dijadikan sebagai energi penggerak.
Dan H20 yang pada dasarnya air merupakan hasil 'gas buang' dari FCV.
"Residu berupa air akan ditampung dalam penyimpanan khusus dan bisa dibuang sewaktu-waktu," tutup Prof. Yus.