GridOto.com - Regenerative braking jadi fitur penting di mobil listrik, ini sebabnya.
Kemampuan jarak tempuh yang bisa diraih dari kapasitas baterai jadi hal yang cukup krusial di mobil listrik.
Belum lagi teknologi pengisian ulang daya baterai yang masih memakan waktu sekalipun sudah fast charging.
Untuk itulah fitur regenerative braking punya peran penting untuk mobil listrik.
"Regenerative braking menciptakan energi kinetik yang dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik," buka Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).
Baca Juga: Nyaman dan Irit, Begini Cara Kerja e-Pedal Mobil Listrik Nissan Leaf
Ketika mobil berdeselerasi, putaran motor listrik yang sesuai rotasi roda akan bergerak berlawanan.
Perbedaan putaran roda dengan motor listrik menghasilkan energi kinetik.
Sekaligus memberikan efek 'engine brake' di mobil listrik yang membantu pengereman.
"Dari energi kinetik tercipta arus listrik yang kemudian disalurkan ke komponen ICCU (pengontrol arus listrik)," terang Bonar.
"ICCU akan menerima arus listrik dari energi kinetik sebagai listrik masuk untuk charging," terusnya.
Proses charging yang dihasilkan dari energi kinetik berguna untuk mengisi kapasitas baterai.
Baca Juga: Sering Dipakai, Tapi Fitur Satu Ini Bikin Mobil Listrik Jadi Boros
Sehingga kapasitas baterai bisa bertambah yang berpengaruh pada jarak tempuh bisa diraih lebih jauh.
"Selama mobil listrik bergerak, motor listrik menguras energi listrik dari baterai," ujar Bonar.
"Sekalipun regenerative braking saat pedal akselerator dilepas tidak bisa charging signifikan setidaknya menjaga penurunan kapasitas baterai lebih rendah," sambungnya.