KPBB Berharap Formula E Jakarta Bisa Percepat Momentum Kepopuleran Kendaraan Listrik di Indonesia

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 9 Mei 2022 | 21:15 WIB

KPBB berharap Formula E Jakarta bisa jadi momentum kepopuleran kendaraan listrik di Indonesia. (Muhammad Rizqi Pradana - )

Tapi tidak hanya dari segi emisi, Puput mengatakan adopsi EV yang lebih cepat juga akan memberikan banyak manfaat dari segi ekonomi.

Salah satu yang paling besar adalah dari penghematan dari berkurangnya kebutuhan pengadaan BBM.

“Pada 2030, proyeksi penghematannya sendiri adalah sebesar 59 juta kiloliter untuk jenis bensin dan 56 juta kiloliter untuk jenis solar,” kata Puput.

“Dari situ saja kira-kira sudah hemat senilai Rp 677 triliun, kalau ditambah multiplier effects lainnya total penghematannya bisa Rp 9.603 triliun,” tambahnya.

Sebagai penutup, Puput juga berharap Formula E Jakarta bisa menciptakan momentum di mana kendaraan listrik akhirnya dilihat sebagai teknologi yang sudah ‘matang’ oleh masyarakat luas.

Sehingga mereka yang tadinya masih ragu mengadopsi kendaraan listrik, menjadi lebih yakin mengambil keputusan tersebut.

Selain itu, ia juga berharap Formula E Jakarta dapat memancing pemerintah pusat untuk memberikan insentif yang lebih menyeluruh untuk kendaraan rendah emisi termasuk EV.

Karena hingga saat ini, harga kendaraan rendah emisi masih dua hingga tiga kali lipat dari kendaraan konvensional.

 “Jangan mau kalah dengan Jakarta, yang 2020 lalu langsung memberikan BBN 0 persen untuk kendaraan listrik,” ujar Puput.

“Itu luar biasa untuk level daerah, tapi untuk kebijakan fiskal lain yang lebih luas kan kewenangan pusat,” tutupnya.