Sebagai informasi tambahan, lap time dan kecepatan tersebut diraih dengan mode standar atau tanpa tenaga tambahan dari Attack Mode.
Namun untuk lap time di dunia nyata, diperkirakan akan lebih lambat sedikit yaitu di kisaran 1 menit 9-10 detik.
Pasalnya, bobot mobil Formula Lithium sedikit lebih ringan yaitu sekitar 825 kg dibandingkan mobil Formula E asli yang memiliki bobot minimal 900 kg.
Lantas bagaimana catatan waktu Formula E Jakarta jika dibandingkan dengan sirkuit Formula E yang ada musim ini?
Ambil contoh Formula E Berlin yang memiliki panjang lintasan dan karakter serupa dengan sirkuit Ancol yaitu 2,375 km dengan rekor lap tercepat 1 menit 8,486 detik.
Catatan waktu tersebut dicatatkan Rene Rast yang kala itu masih membela tim Audi saat balapan kedua Formula E Jerman 2021.
Sementara untuk balapan yang sudah digelar tahun ini, ada Formula E Diriyah dengan panjang lintasan 2,495 km yang memiliki lap tercepat 1 menit 8,917.
Catatan waktu tersebut dicetak Stoffel Vandoorne (Mercedes) pada balapan kedua Formula E Diriyah 2022 di akhir Januari lalu.
Ketika dilihat, catatan waktu perkiraan di Formula E Jakarta memang sedikit lebih lambat.
Tapi perlu diingat, selain level pembalap yang pastinya jauh lebih tinggi, kedua lap tercepat tadi juga dicetak menggunakan Attack Mode.
Attack Mode sendiri memberikan para pembalap tambahan tenaga 30 kW atau 40 dk selama waktu yang ditentukan dan digunakan sebanyak dua kali sepanjang balapan.