Melihat desain dasbor yang rata hanya terdapat layar 8,8 inci untuk memantau audio, navigasi dan menu setting kendaraan.
Di layar tersebut tidak bisa disentuh (touch screen) untuk penyetelan multimedia atau apapun.
Semua penyetelan audio, navigasi dan lainnya cukup melalui knob di konsol tengah. Sehingga pengemudi tidak terdistraksi dengan banyaknya ornament di dasbor. Mazda menamai Mazda Connect.
Mazda CX-30 pun dirancang dengan filosofi human-centric milik Mazda dan arsitektur tradisional Jepang dengan memanfaatkan penggunaan ruang kosong (Ma).
Baca Juga: Gak Mau Mogok Di Jalan, Mazda CX-30 Wajib Dicek di Bengkel Resmi. Mumpung Lagi Ada Promo Nih!
Tujuannya supaya pengemudi dapat menikmati pengendaraan tanpa hilang konsentrasi, sementara para penumpangnya dapat merasa nyaman dan menikmati perjalanan.
Makanya Mazda merancang posisi mengemudi, visibilitas, Human-Machine Interface (HMI), dan kualitas audio pada Mazda CX-30.
Nah, bicara kualitas audio Mazda CX-30 ini, turut menyumbang kenyamanan berkendara saat menjumpai kemacetan lalu lintas di Lebaran 2022.
Selain beragam fitur koneksi ke gadget penumpang mobil, sistem audinya sangat mumpuni, karena didukung 8 speaker.
Dimana 2 unit tweeter 2,5 inci diletakkan di pilar A, 2 unit load woofer di kanan-kiri bawah dasbor dan 4 unit speaker yang diletakkan di keempat doortrim.
Semua itu didukung juga dengan posisi duduk yang ergonomis, baik pengemudi maupun penumpang depan dan belakang.
Bagaimana rasa berkendara Mazda CX-30 keluar kota untuk liburan? Simak terus perjalanan saya di Holiday Fun Drive 2022.