Hanya saja, Sahroni masih enggan mengonfirmasi kabar akan digelarnya ISSOM di sirkuit bernama lengkap Jakarta International E-Prix Circuit tersebut.
“(ISSOM digelar di Ancol) bisa-bisa saja, tapi untuk saat ini masih dalam tahap diskusi dengan IMI,” katanya.
“Tapi yang pasti, Ancol dengan IMI beserta para pemangku kepentingan dan pelaku balap lainnya akan bekerjasama untuk memakai sirkuit Ancol,” tambah Sahroni.
Seperti disinggung di atas, sirkuit Formula E Jakarta di Ancol dapat menggelar kejurnas gokart maupun berbagai kejurnas balap motor.
Meskipun untuk kejurnas balap motor, beberapa modifikasi mungkin harus dilakukan seperti penyusutan area lintasan yang bisa dipakai.
Tujuannya untuk memastikan pembalap memiliki area run-off yang cukup sehingga tidak langsung menghantam tembok atau pagar tecpro ketika crash.
Panjang trek lurus start/finish yang mencapai 800 meter melebihi syarat panjang lintasan yang ditetapkan dalam peraturan IMI untuk kejurnas Drag Bike.
Dalam aturan tersebut, disebutkan kalau panjang lintasan kejurnas Drag Bike minimal harus memiliki panjang 402 meter yang terdiri dari 201 meter untuk lintasan pacu dan 201 meter untuk pengereman.
Sementara jika ingin mengundang balapan internasional lain, homologasi FIA Grade 2 yang disasar oleh sirkuit Ancol juga bisa menjadi aset berguna.
Karena dengan homologasi tersebut, sirkuit Formula E Jakarta di Ancol bisa saja mendatangkan World Touring Car Racing (WTCR) atau TCR Asia.