GridOto.com - Formula E dan FIA resmi meluncurkan mobil balap generasi ketiga (Gen3) di Monako, Kamis (28/4/2022).
Mobil generasi ketiga ini mengusung desain yang lebih tajam di berbagai bagian, jauh lebih agresif dibandingkan generasi kedua.
Desain ini diklaim mewakili konsep performa dan bahan bakar terbarukan yang memang menjadi ciri khas Formula E sejauh ini.
Mobil ini akan dipakai di musim kesembilan Formula E tahun 2023-2024 mendatang.
Jadi Gen3 belum akan dipakai di Jakarta E-Prix tahun ini, tapi untuk tahun depan.
Selain desain yang diklaim lebih baik, mobil ini menawarkan fitur dan kemampuan yang berada di atas pendahulunya.
Misalnya dari segi performa, mobil ini diklaim akan menjadi mobil Formula E tercepat dengan top speed 322 km/jam.
Efisiensi bahan bakarnya menjadi yang terbaik dalam sejarah mobil Formula, mencapai angka 95% dari energi yang dihasilkan motor listriknya.
Energinya lebih efisien sekitar 40% dari energi mesin pembakaran internal mobil balap pada umumnya.
Baca Juga: Tiket Formula E Jakarta Dijual Mulai Rp 250 Ribu Hingga Rp 10 Juta, Ternyata Ini yang Bikin Beda
Dari seluruh energi yang bisa dihasilkan, sebesar 40% dari total energi listriknya didapatkan dari konversi energi pengereman.
Selain itu, Gen3 menjadi yang pertama dalam sejarah mobil Formula yang memakai powertrain atau motor penggerak di bagian depan dan belakang.
Selain peningkatan tenaga penggerak belakang mencapai 350 kW, Gen3 dipasangi penggerak depan dengan daya 250 kW, jumlah total dayanya dua kali lipat dari mobil generasi sebelumnya.
Selain tenaga yang lebih besar, adanya penggerak roda depan membuat grip mobil Gen3 lebih besar dari sebelumnya.
Pengisian dayanya diklaim akan memakai perangkat charging paling mutakhir di dunia saat ini.
Kemudian baterainya dibuat dari material yang paling terbarukan, diklaim bisa dipakai dan didaur ulang seumur hidup.
Material mobilnya didominasi dari serat karbon dan linen hasil daur ulang dari mobil generasi-generasi sebelumnya, dengan jumlah serat karbon barunya lebih diminimalisir.
Pengurangan jejak karbon dalam produksi Gen3 berkurang lebih dari 10%, hal ini jadi jawaban soal pembuatan baterai yang disebut menyisakan jejak karbon dalam jumlah banyak.
Karet alam dan bahan daur ulang juga dipakai pada ban Hankook yang dipakai mobil Gen3 ini, angkanya mencapai 26% dari total ban yang dipakai.
Bahkan ban yang dipakai di setiap balapan akan didaur ulang dan dipakai untuk membuat ban di balapan-balapan selanjutnya.