Baca Juga: Tiket Formula E Jakarta Dijual Mulai Rp 250 Ribu Hingga Rp 10 Juta, Ternyata Ini yang Bikin Beda
Dari seluruh energi yang bisa dihasilkan, sebesar 40% dari total energi listriknya didapatkan dari konversi energi pengereman.
Selain itu, Gen3 menjadi yang pertama dalam sejarah mobil Formula yang memakai powertrain atau motor penggerak di bagian depan dan belakang.
Selain peningkatan tenaga penggerak belakang mencapai 350 kW, Gen3 dipasangi penggerak depan dengan daya 250 kW, jumlah total dayanya dua kali lipat dari mobil generasi sebelumnya.
Selain tenaga yang lebih besar, adanya penggerak roda depan membuat grip mobil Gen3 lebih besar dari sebelumnya.
Pengisian dayanya diklaim akan memakai perangkat charging paling mutakhir di dunia saat ini.
Kemudian baterainya dibuat dari material yang paling terbarukan, diklaim bisa dipakai dan didaur ulang seumur hidup.
Material mobilnya didominasi dari serat karbon dan linen hasil daur ulang dari mobil generasi-generasi sebelumnya, dengan jumlah serat karbon barunya lebih diminimalisir.
Pengurangan jejak karbon dalam produksi Gen3 berkurang lebih dari 10%, hal ini jadi jawaban soal pembuatan baterai yang disebut menyisakan jejak karbon dalam jumlah banyak.
Karet alam dan bahan daur ulang juga dipakai pada ban Hankook yang dipakai mobil Gen3 ini, angkanya mencapai 26% dari total ban yang dipakai.
Bahkan ban yang dipakai di setiap balapan akan didaur ulang dan dipakai untuk membuat ban di balapan-balapan selanjutnya.