GridOto.com - Max Verstappen tak bisa menyembunyikan kekesalannya saat gagal finis di balapan F1 Australia 2022 akhir pekan lalu (10/4/2022).
Wajar saja, itu menjadi gagal finis kedua Max Verstappen pada tiga balapan awal F1 2022.
Max Verstappen kehilangan banyak poin berharga karena mobil Red Bull RB18 yang ringkih.
Juara F1 2021 ini hanya mengoleksi 25 poin, dan sementara duduk di peringkat enam klasemen sementara F1 2022.
Pada kualifikasi di Melbourne, putra dari mantan pembalap Jos Verstappen ini juga kalah dari Charles Leclerc.
Ternyata sikap pembalap asal Belanda ini tidak cukup diterima penasihat Red Bull, Helmut Marko.
Marko menilai, kekalahan Verstappen di Melbourne juga disebabkan kesalahan sang pembalap sendiri.
Verstappen masih gampang tersulut emosi dan memaksakan diri.
"Dia terlalu memaksakan melampaui batas, dia ingin terlalu banyak," ujar Marko dilansir GridOto.com dari Planet F1.
Baca Juga: Disebut Seperti Kura-kura, Begini Tanggapan Pengemudi Safety Car di F1 Australia 2022
"Hal itu membuatnya gagal di sektor terakhir (saat kualifikasi)," jelas pria 79 tahun ini.
Menurut Marko, Verstappen seharusnya bisa lebih tenang karena dia sekarang seorang juara dunia.
"Kami kira titel kejuaraan dunia bisa membuatnya tenang, tapi mungkin dia butuh satu gelar lagi jadi dia bisa menjalani kualifikasi tanpa harus merasa tekanan besar," jelasnya.
Selain itu, Marko memang menyadari masalah daya tahan mobil RB18 harus segera ditangani Red Bull.
Selanjutnya, Red Bull juga harus mengejar ketertinggalan kecepatan dari Ferrari karena saat ini mobil tim kuda jingkrak memang masih lebih unggul di banyak area.