"Kami terkejut dengan kecepaan Ferrari. Mereka tidak mudah mengalami degradasi dan kami malah sudah mengalaminya sejak beberapa lap saja," jelas Marko.
Masalah ketahanan menjadi pekerjaan rumah besar RBPT dan Honda, sedangkan degradasi ban ini bisa saja soal setting mobil.
Selain itu, Red Bull masih belum bisa memaksimalkan potensi soal bobot mobil.
"Mobil kami lebih berat dibanding Ferrari. Kami rasa kami punya ketertinggalan sekitar 10 kg," sambung Marko.
"Hal itu berpengaruh ke lap time, yang senilai sekitar 0,3 detik perlapnya," tegasnya.
Bobot mobil bisa dikurangi misalnya dengan pergantian bahan material penyusun komponen mobil.
"Mengurangi bobot ini cukup mahal. Pertama akan menemui masalah uang dan kemudian ketahanannya juga, jadi tak bisa memisahkan kedanya. Kami menemui masalah berat," jelasnya.
Meski sulit, Red Bull sudah menjanjikan masalah pengurangan bobot mobil mulai diperlihatkan pada balapan selanjutnya di Imola.