SCR menggunakan Diesel Exhaust Fluid (DEF) khusus dan merubah amonia yang bereksi dengan nitrogen oksida dari hasil gas buang.
Teknologi SCR pada truk Daimler bisa menekan emisi gas NOx sampai 90%.
Selain itu Hydrocarbon (HC) dan Carbon Monoksida (CO) bisa dikurangi 50-90%.
Baca Juga: Upgrade Turbo Mesin Diesel Perlu Ganti Injektor, Ini Alasannya
Teknologi SCR pada Daimler sendiri di Jerman sudah berlaku selama satu dekade.
"Kalau di Jerman sendiri sudah lama Euro 4 diesel berlaku, jadi kami percaya teknologi SCR bisa diterapkan di Indonesia sehingga gas buang bisa lebih ramah lingkungan," tutup Faustina.