GridOto.com - Kendaraan mesin diesel di Indonesia per 7 April 2022 diwajibkan memenuhi standar Euro 4.
Lantas apakah penggunaan bahan bakar biodiesel untuk standar emisi Euro 4 masih relevan?
Menurut Abdul Latief, Technical Consultant Scania PT United Tractors, Tbk., pihaknya mengklaim bahwa truk Scania comply dengan bahan bakar biodiesel B30 hingga B100 untuk memenuhi standar Euro 4.
"Ada aftertreatment yang disematkan untuk menekan emisi gas buang agar memenuhi standar Euro 4," sebutnya.
"Salah satunya dengan teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR)," sambungnya.
Baca Juga: Bulan Depan Harga Naik, Toyota Fortuner dan Kijang Innova Bermesin Diesel Siap Hijrah ke Euro 4
SCR diperlukan sebagai filter gas buang yang dikeluarkan sebelum masuk ke Exhaust Gas Resirculation (EGR).
Sehingga kadar gas buang yang balik masuk ke ruang bakar bisa lebih bersih dan menekan emisi.
"Emisi yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar biodiesel bisa ditekan dan tetap memenuhi standar Euro 4," tekan Latief.
Begitu juga menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), bahwa memang benar teknologi aftertreatment yang digunakan bisa menekan kadar emisi gas buang lebih baik.
"Ini bisa mensiasati kadar polutan yang dihasilkan dari penggunaan biodiesel," ujarnya.
Baca Juga: Pakai BBM Diesel Rendah Sulfur Cegah Mesin Dari Korosi? Ini Faktanya
"Dari segi emisi gas buang memang bisa saja memenuhi standar Euro 4," imbuhnya.
Hanya saja untuk standarisasi bahan bakar Euro 4, Tri menilai biodiesel yang tersedia belum memenuhi dari kadar sulfur maksimal 50 ppm hingga cetane number 53 dan unsur nabati 5 persen.
"Jika teknologi aftertreatment bisa memenuhi standar emisi gas buang Euro 4 penggunaan biodiesel masih bisa," tutup Tri.