GridOto.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemhub), Budi Setiyadi, menegaskan masyarakat perlu lebih jeli lagi dalam memilih angkutan untuk keperluan mudik.
Memasuki masa Angkutan Lebaran 2022 ini, Kemhub menyediakan portal SPIONAM untuk mempermudah masyarakat mengecek secara mandiri validitas angkutan umum yang akan digunakan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk memeriksa kendaraan yang akan digunakan apakah sudah terdaftar atau belum. Untuk memeriksa ini disediakan Sistem Perizinan Online Angkutan dan Multimoda atau SPIONAM,” jelas Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat pada Rabu (6/4/2022).
Budi menginformasikan, kehadiran SPIONAM ini sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, sekaligus untuk mencegah maraknya angkutan ilegal yang beroperasi menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Belakangan juga sering terjadi kecelakaan bus pariwisata. Oleh karena itu, sebelum memilih jenis angkutan ataupun PO-nya diharapkan masyarakat dapat memeriksa kendaraan tersebut di SPIONAM, karena nantinya akan menyangkut keselamatan dan keamanan pengguna bus," tuturnya.
Menurutnya, dalam SPIONAM tersebut dicantumkan kapan masa berlaku uji kendaraan hingga masa berlaku kartu pengawasannya.
Bisa juga memeriksa keabsahan angkutan barang, angkutan orang dalam trayek, maupun angkutan orang tidak dalam trayek apakah kendaraan tersebut telah terdaftar atau tidak.
Bagi masyarakat yang ingin mencoba bisa mengakses laman situs https://spionam.dephub.go.id/.
Kemudian pilih menu cek kendaraan dan masukkan nomor polisi kendaraan yang akan diperiksa, atau dapat juga memilih menu cek perusahaan dengan memasukkan nama perusahaan bus yang akan dicek.
“Jika nopol kendaraan ataupun nama PO nya tidak ditemukan hasilnya maka kendaraan tersebut tidak memiliki izin atau belum terdaftar di kami. Maka sebaiknya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, dianjurkan bagi calon pengguna kendaraan umum untuk memilih armada lain yang sudah terdaftar,” urai Budi.
Ia juga menjelaskan, kini pihaknya tengah memperketat pengawasan terhadap angkutan ilegal maupun bus pariwisata gelap yang beroperasi.
“Saya akan berkoordinasi dengan Dinas-Dinas Perhubungan di Kabupaten dan Kota maupun Kepolisian untuk bersama meningkatkan pengawasan terhadap angkutan ilegal maupun calo yang marak menawarkan jasanya untuk menjebak calon penumpang,” tambah Dirjen Budi.
Selain meningkatkan faktor keselamatan dalam berkendara, Budi pun mengimbau bagi pengusaha bus AKAP dan Pariwisata untuk menyediakan hand sanitizer di dalam bus.
“Setiap penumpang yang masuk juga diimbau untuk memiliki aplikasi PeduliLindungi yang terupdate agar selalu sejalan dengan regulasi perjalanan yang ditetapkan Pemerintah," ucapnya.
Budi juga minta agar para pengemudi bus dipilih sesuai dengan kemampuannya, dan benar-benar mengetahui jalur beserta tantangan rute yang dilewati sehingga sudah hafal jalur.
"Sehingga tidak lagi menggunakan maps," ungkapnya.