Sering Ngecas Pakai Fast Charging, Baterai Mobil Listrik Kurang Awet?

Radityo Herdianto - Kamis, 7 April 2022 | 15:00 WIB

Dengan super fast-charging IONIQ 5 dapat melakukan pengisian daya hingga 80% hanya dalam kurun waktu 18 menit. (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Sering ngecas pakai fast charging, umur baterai mobil listrik jadi kurang awet?

Beragam jenis charger mulai dari wall charging hingga fast charging tersedia untuk memenuhi kebutuhan pengisian daya listrik baterai mobil listrik.

Memang pakai alat fast charging waktu pengisian baterai mobil listrik lebih cepat.

Hanya saja menurut Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), penggunaan fast charging terlalu sering bisa memperpendek umur baterai.

"Sampai saat ini teknologi baterai yang dipakai adalah lithium-ion," ungkapnya.

Trybowo Laksono
Sasis Hyundai E-GMP

Baca Juga: Performa Baterai Hyundai Ioniq 5, Kapasitas Gede Ngecas Cuma 18 Menit

"Bagaimanapun lithium-ion punya batasan umur pakai," terusnya.

Salah satu yang berpengaruh terhadap umur pakai baterai adalah siklus charging dan discharging.

Ditambah pengisian dari fast charging menggunakan arus DC yang besar.

"Arus DC punya tegangan tinggi dan arus yang besar, menghasilkan temperatur yang tinggi," terang Bonar.

"Kondisi tersebut akan memperpendek usia pakai sel dari lithium-ion baterai," lanjutnya.

Juga dihitung seberapa sering siklus untuk proses charging dan discharging saat mobil listrik digunakan.

F. Yosi/Tabloid Otomotif
Charger untuk mengisi listrik di Toyota Kijang Super listrik buatan LIPI

Baca Juga: Hyundai Ioniq 5 Pakai Platform Sasis E-GMP. Seperti Ini Teknologinya

Semakin sering siklus yang terjadi, tentunya akan semakin pendek usia pakai baterai.

"Battery health akan menurun, daya serap arus listrik yang diterima baterai sudah tidak maksimal," tekan Bonar.