Mengingat, pihak MotoGP berencana untuk menggunakan bahan bakar dengan kandungan 40 persen non-fossil pada 2024.
Kemudian pada 2027 mendatang, motor-motor yang digunakan para pembalap bisa menggunakan 100 persen bahan bakar non-fossil.
"Pertamina juga sedang mengembangkan bahan bakar khusus racing dan divisi pelumas yang mengeluarkan versi khusus untuk racing," lanjut Erick.
Menurut Erick, digelarnya ajang MotoGP Indonesia 2022 di Lombok, NTB tak cuma membuat citra brand asal Tanah Air meningkat.
Tapi juga memperkuat citra Indonesia di dunia, sehingga bisa mendatangkan investasi dan wisatawan dari seluruh dunia ke Lombok.
Terlebih juga dengan banyaknya generasi muda yang jadi pencinta motor, sehingga ajang MotoGP bakal terus digemari bahkan sampai 10 tahun mendatang.
"Selanjutnya tinggal brand posisition, mengingat Indonesia merupakan negara yang besar dan punya merek besar juga tapi promosinya kurang," tegas Erick.
Baginya, promosi terbaik untuk Indonesia adalah melalu ajang olahraga seperti MotoGP yang total siaran mencakup sepertiga penduduk dunia
Anggapan ini juga diamini oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang menilai ajang MotoGP jadi sarana promosi yang jangkauannya luas.
Bahkan, ia menganggap kalau Mandalika sekarang jadi brand yang sudah mendunia.
"Jelas itu membuka akses NTB sebagai pusat sportaintment, di mana ajang-ajang olahraga international bisa digelar di sini," ungkapnya.
Zulkieflimansyah menambahkan, selain MotoGP ada juga ajang MXGP yang nantinya digelar di Pulau Sumbawa pada 24-26 Juni 2022 mendatang.
"Jadi ini betul-betul membuka cara baru kami mempromosikan daerah dan mendatangkan pengunjung ke daerah kami," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Indonesia Menjadi Legenda Via Mandalika.
Download aplikasi Kompas.id untuk berlangganan Harian Kompas dan Kompas.id.
Simak liputan lengkap seputar MotoGP Mandalika dan berita mendalam khas Kompas lainnya di https://klik.kompas.id/mandalikagrid/