Tidak tanggung-tanggung, penurunan penjualan mobkas bisa mencapai 50 persen alias separuh dibanding bulan biasa.
Menurut Edy, sepinya penjualan pada awal Maret 2022 ini disebabkan adanya kenaikan harga mobil.
"Yang mana kenaikan harganya mencapai 10 persen dari tahun sebelumnya," jelas Edy.
Dengan kenaikan tersebut ia mengaku belum bisa memperkirakan penjualan mobil bekas ke depan.
Sepinya penjualan mobkas juga dialami oleh Ariska Kurniawan Sales Mobil DS Automarket di jalan Pemuda Semarang.
"Kami baru menjual 2 unit mobkas sejak awal Maret 2022," terang Ariska Kurniawan.
Menurutnya, jumlah tersebut berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya yang terjual 9 hingga 12 unit per bulan.
Kurniawan berharap, Ramadan 1443 H nanti dapat menjadi momentum untuk meningkatkan penjualan mobil.
"Biasanya masyarakat membeli mobil jelang Ramadan untuk libur Lebaran," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penjualan Mobil Bekas Kota Semarang Masih Lesu Jelang Ramadhan