Konflik Rusia-Ukraina Bisa Bikin Krisis Semikonduktor Makin Panjang, Begini Penjelasannya

Ruditya Yogi Wardana - Jumat, 4 Maret 2022 | 13:45 WIB

Ilustrasi produksi mobil (Ruditya Yogi Wardana - )

Baca Juga: Kata Toyota Soal Krisis Chip Semikonduktor, Masih Bisa Penuhi Permintaan Konsumen di Indonesia

Steven Cochrane dalam laporan berjudul 'Limited Trade Between Ukraine and APAC' mengatakan, kedua negara yang sedang konflik memegang kunci produksi semikonduktor di dunia.

"Konflik itu akan berpotensi memperpanjang krisis semikonduktor yang jadi kunci untuk produksi otomotif dan barang-barang lain di wilayah Asia-Pasifik," kata Steve dikutip dari CNBCTV18.com.

Semakin panjangnya krisis semikonduktor jelas akan menimbulkan efek domino terhadap sejumlah sektor, khususnya otomotif.

Ini jelas tidak baik, mengingat sejumlah negara produsen otomotif seperti China, Korea Selatan, Jepang dan lainnya sudah berusaha untuk mengatasi krisis semikonduktor yang sudah terjadi cukup lama.

Jika konflik semakin panjang, bukan tidak mungkin kalau nantinya harga chip semikonduktor jadi semakin tinggi.

Hal tersebut jelas akan membuat produksi mobil di sejumlah pabrikan otomotif semakin terhambat.