Jadi berdasarkan sokongan dari Oracle dan Bybit saja, anggaran tim Red Bull di musim 2022 sudah ditutup.
Bahkan ada surplus senilai 10 juta dolar AS (Rp 143 miliar).
Belum lagi jika melihat nilai sponsor sampingan lain, Red Bull sudah tak perlu pusing lagi.
"Aku senang menyambut Bybit ke tim," ungkap bos Red Bull, Christian Horner, dilansir GridOto.com dari Racingnews365.
"Ini sangat cocok, sebagaimana kami memasuki generasi baru F1 di 2022 dengan adanya perkembangan cepat dan perubahan permainan pada filosofi baru mobil di trek, di mana Bybit juga eksis dalam kemajuan teknologi," jelasnya.
Saat ini masing-masing tim sudah punya kesepakatan dengan perusahaan kripto.
Selain dengan Bybit, Red Bull juga bermitra dengan Tezos.
Mercedes dengan FTX, Aston Martin dengan Crypto.com, Alpine dengan Binance, dan tim-tim lain juga punya masing-masing sponsor dari perusahaan kripto-nya.
f1 20