Baca Juga: Buka Peluang Ekspor Mobil ke Australia Tahun Ini, Toyota Indonesia Akui Masih Terus Lakukan Studi
Agus mengaku pihaknya tidak akan puas dengan capaian ini dan akan bertekad memacu sektor industri untuk terus meningkatkan investasi, nilai tambah, dan melakukan perluasan pasar ekspor, termasuk membuka pasar-pasar ekspor baru.
Terkait nilai investasi, industri otomotif tercatat merealisasikan sebesar Rp 22,5 triliun pada 2021 atau naik 220 persen jika dibanding capaian penanaman modal tahun sebelumnya.
Agus juga menyebut Toyota Group akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp 28,3 triliun sampai 2024 mendatang.
Untuk meningkatkan nilai tambah, Agus juga akan mendorong akselerasi pendalaman struktur industri otomotif Tanah Air.
Hal ini dimaksukan agar nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) atau local purchase
dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia, semakin meningkat.
"Saat ini, local purchase kendaraan roda empat atau lebih yang diproduksi di Indonesia rata-rata 20-80 persen. Namun dapat kami laporkan, bahwa seluruh produksi dari Toyota sudah memiliki local purchase atau lokal konten sebesar 75 persen," papar Menperin.
"Jadi merek boleh Toyota, tetapi sebetulnya produk dalam negeri," pungkasnya.
Sementara untuk perluasan pasar ekspor produk otomotif Indonesia saat ini telah mampu menembus lebih dari 80 negara, dengan kinerja ekspor pada 2021 lalu tercatat sebanyak 294 ribu unit kendaraan CBU atau senilai Rp 52,90 triliun.
Sedangkan untuk ekspor berbentuk set CKD nilainya mencapai Rp 1,31 triliun, serta 85 juta pcs komponen dengan nilai sebesar Rp 29,13 triliun.