"Ini luar biasa, tapi ini masih uji coba, sekarang kita akan ke Mandalika, trek baru untuk semua orang, dan di sana hasilnya akan lebih menunjukkan situasi nyata semua orang," jelasnya.
Bastianini pun tak ragu membocorkan keunggulan besar GP21 dibandingkan GP19 yang dipakainya 2021 lalu.
Selain mesin adalah soal ergonomi, yang membuat Bastianini nyaman melibas trek lurus dan tikungan dengan GP21.
"Motor 2021 jauh lebih mudah dikendarai dibandingkan 2019," ungkap Bastianini.
"Motor lama itu bergerak terlalu banyak saat berganti arah tikungan dan bahkan bergetar saat trek lurus," sambungnya.
Selain ergonomi, karakter GP19 tidak sekonsisten GP21.
"Setiap sesi dengan motor 2019 rasanya seperti mengendarai motor berbeda," imbuhnya.
"Di sisi lain, yang ini karakternya selalu sama, lebih stabil dan juga lebih cepat. Tapi kau tetap bisa membuat banyak kesalahan," jelasnya.
Dengan Desmosedici GP21, Bastianini berhasil mengalahkan waktu rider yang memakai Desmosedici GP22 di tes MotoGP Sepang.
Tapi Bastianini masih merasa ada yang bisa diperbaikinya dengan melihat rider Ducati lain.
"Aku melihat dan aku harus berkembang, terutama pada pertengahan tikungan, aku benar-benar mengejar itu, tapi motor ini punya potensi nyata dengan mesinnya, jadi aku harus mengetahui lebih lagi soal tikungan untuk memaksimalkannya," tegasnya.
Kini Bastianini percaya diri menatap tes MotoGP Mandalika.