Padahal, IMI yang berfungsi sebagai regulator masih belum melakukan survei lokasi calon sirkuit MXGP di daerah tersebut.
“Sepertinya ada miskomunikasi antara kami dan Gubernur NTB yang langsung melapor perihal lokasi untuk MXGP ke pihak promotor,” ujar Eddy.
Memang, rencana awal IMI adalah untuk menjadikan Bali sebagai lokasi seri kedua MXGP yang digelar di Indonesia.
Bahkan IMI sudah meninjau langsung lokasi bakal calon sirkuit MXGP yang berada di Bali.
“Saya sudah memantau lokasinya yang berada di Tanjung Benoa dan Pecatu, di sana juga sudah ada table top untuk motocross," ujar pria yang juga akrab disapa Pak Haji itu.
"Sekarang kami sedang melakukan diskusi lebih lanjut untuk kepastian dan memantau lokasi di Samota,” lanjutnya.
“Sehingga ada pertanggung jawaban dari IMI kepada Infront Moto Racing," imbuh Eddy.
Jika lokasi yang berada di Samota tidak memenuhi persyaratan untuk membangun lokasi sirkuit MXGP, maka akan ada perubahan jadwal lagi di kalender MXGP 2022.
Namun jika Samota memenuhi syarat, maka IMI akan dihadapkan pilihan apakah melanjutkan persiapan di Bali atau pindah sesuai jadwal baru ke Samota.