Jadi seperti beberapa trek di musim 2021 lalu, MotoGP Indonesia 2022 ini akan memakai bendera digital atau digital flag.
Digital flag ini terhubung langsung dengan race control, sehingga pengoperasiannya bisa terpusat dan dilakukan dengan otomatis.
Misalnya jika ada insiden, isyarat bendera akan ditampilkan pada bendera digital tersebut tanpa harus melibatkan banyak marshal untuk mengibarkan bendera seperti dahulu.
Bahkan sebenarnya gara-gara alat ini, jumlah marshal bisa dikurangi pada event MotoGP Indonesia 2022.
Tapi Samsul memutuskan untuk tidak mengurangi jumlah marshal karena ada tujuan lain.
"Sebagian besar untuk marshal ini adalah masyarakat lokal, sehingga kami ingin agar mereka nanti terlibat dan bersertifikat," lanjut Samsul.
Samsul berharap marshal lokal ini nantinya bisa mengikuti event di luar naungan MGPA, mungkin saja sampai diekspor ke event luar negeri.
Sebelumnya Samsul juga sempat menyampaikan, jumlah marshal yang dibutuhkan untuk MotoGP Indonesia 2022 ini sekitar 290 orang.
Namun setelah registrasi ulang terhadap eks marshal WSBK pada 28-30 Januari 2022, jumlahnya ternyata masih belum mencukupi makanya diadakan rekrutmen ulang.
Baca Juga: Jadi Rookie Tercepat di Shakedown Test Sepang, Raul Fernandez Dapat Bimbingan Dani Pedrosa
Perekrutan marshal tambahan dimulai sejak Selasa (2/2/2022) bertempat di Bazaar Mandalika.
Mereka yang mendaftar datang langsung pukul 08.00 WITA dengan membawa sejumlah berkas pendaftaran.
Terkait seleksinya, MGPA menyerahkan sepenuhnya kepada IMI selaku otorisasi perwakilan FIM di Indonesia.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Tidak Butuh Banyak, Jumlah Marshal MotoGP Mandalika Sama dengan WSBK, Kenapa?