Perubahan tersebut otomatis mengubah diameter sabuk di kedua puli.
Mekanisme inilah yang membuat transmisi CVT memiliki rasio gigi luas.
Baca Juga: Teknologi Bluelink di Hyundai Creta, Bisa Bikin Maling Pusing
Namun, transmisi IVT buatan Hyundai ini berbeda dengan transmisi CVT pada umumnya.
"IVT di Hyundai Creta menggunakan sabuk rantai baja atau chain belt, bukan seperti CVT lain yang memakai belt pelat baja," jelas Heri Setiawan, Assistant Manager of Asia Pacific R&D Team PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia kepada GridOto.com di Bali (27/1/2022).
Menurut Heri, pilihan memakai rantai baja ini karena ia lebih kuat dan minim perawatan dibanding belt pelat baja yang biasa dipakai transmisi CVT pada umumnya.
Selain itu, aplikasi rantai baja ini juga berguna untuk meningkatkan respons transmisi saat melakukan perpindahan gigi.
"Respons bisa menjadi lebih cepat karena gesekan antara chain belt dengan puli bisa berkurang," lanjut Heri sambil tersenyum.
Baca Juga: Menguji Hyundai Creta Termahal di Pulau Dewata, Begini Performanya
Perbedaan lainnya adalah pada desain gir yang ada di dalam puli transmisi IVT Hyundai Creta.
"Kita pakai gir model fan type karena bentuknya seperti kipas, bukan gerigi seperti gir puli CVT umumnya," ungkapnya lagi.
Selain desain atau konstruksi komponen transmisi, kunci penting responsifnya transmisi IVT Hyundai Creta ada pada setting virtual gear-nya.
"Indonesia kan banyak jalan pegunungan atau menanjak, jadi itu merupakan salah satu hal penting yang dipertimbangkan saat men-develop setting virtual gear shift-nya," bisik Heri.
"Karena lemot atau responsifnya sebuah transmisi transmisi CVT itu tergantung setting di ECU-nya saja," tutupnya.