Namun, kalau jumlah penumpangnya sedikit dan jaraknya dekat maka para sopir cuma bisa mendapatkan Rp 70 ribu saja.
Untuk itu, Suyanto dan para sopir lainnya pun berharap kalau Jembatan Gladak Perak bisa segera dibangun lagi.
Soalnya, jembatan ini jadi akses satu-satunya bus Malang-Lumajang.
Dengan begitu, sejumlah PO tidak akan menderita kerugian yang lebih besar.
"Kalau enggak segera dibangun, penghasilan bisa-bisa tambah anjlok," imbuh Suyanto.
Secara terpisah, Agus Wendhariyanto selaku Kasatgas Terminal Minak Koncar memaparkan, semua sopir bus Lumajang-Malang memutuskan menyesuaikan trayek baru setelah Jembatan Gladak Perak putus.
Rutenya yakni dari arah Lumajang menuju Pasar Candipuro dan dari arah Malang bisa sampai ke Pasar Pronojiwo.
Melihat kondisi tersebut, tidak sedikit dari sopir dan PO memilih untuk tidak mengoperasikan armada busnya.
Kalau dipaksa beroperasi maka biaya operasionalnya jadi tinggi, karena jarak trayek yang relatif pendek dan biaya pembelian solar jadi lebih boros.
"Tiap hari hanya ada 6 unit bus yang yang beroperasi di Terminal Koncar Mencor," pungkas Agus.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Jembatan Gladak Perak Putus, Pendapatan Sopir Bus Lumajang-Malang Anjlok, Sesuaikan Trayek Baru.