“Tapi kami perlu memiliki smooth shifting technology (teknologi yang bisa memperhalus terjadinya perubahan), dan kami rasa hybrid bisa memfasilitasi hal tersebut,” ujarnya.
“Karena pemahaman terhadap teknologi butuh waktu, itulah yang membuat kami meluncurkan hybrid (terlebih dulu),” lanjut Anton.
Terlebih, pihaknya menganggap bahwa tujuan utama dari rencana pemerintah terkait elektrifikasi, bukanlah mengganti seluruh kendaraan yang ada dengan kendaraan listrik (EV).
Melainkan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil oleh kendaraan bermotor yang ada di Indonesia.
“Tujuan akhirnya itu bukan EV-nya tapi keramahan lingkungannya, sehingga kami melihat ini waktu yang pas untuk mengeluarkan teknologi baru di produk yang betul-betul baru juga,” tutup Anton.