GridOto.com - Gresini Racing telah menunjukkan tampilan barunya untuk MotoGP 2022, diperkuat Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio.
Setelah beberapa tahun menjalankan tim pabrikan Aprilia, Gresini Racing kembali menjadi independen dengan menjadi tim satelit Ducati.
Dengan sejarah panjang, beberapa pembalap top pernah terkenal bersama Gresini di masa lalu.
Berikut lima pembalap top tim Gresini Racing di MotoGP:
Gibernau adalah bintang yang pernah melejit bersama Gresini Racing yang bernama Telefonica Movistar Honda pada awal 2000-an.
Nama Gibernau terkenal karena persaingan ketat dengan The One and Only, Valentino Rossi.
Persaingan Gibernau dan Rossi menjadi salah satu yang paling panas, di mana tensi tinggi mewarnai pertarungan keduanya sampai ke luar trek.
Kejadian Jerez 2005 silam menjadi salah satu yang paling panas, saat Gibernau didorong keluar trek oleh Rossi di tikungan terakhir menjelang garis finis.
Sete Gibernau dua kali jadi runner-up di 2003 dan 2004, saat Rossi menjadi juara bersama Honda dan kemudian bersama Yamaha pada dua tahun tersebut.
Setelah Gibernau, Gresini punya Marco Melandri yang mampu menyaingi Rossi di tahun 2005.
Menjadi rekan baru Gibernau menggantikan Colin Edwards, Melandri langsung tampil kompetitif bersama Telefonica Movistar Honda.
Melandri sanggup menempati peringkat 2 di klasemen MotoGP 2005 di belakang The Doctor.
Tahun 2006 Melandri masih tampil cukup bagus, namun perlahan menurun pada tahun-tahun selanjutnya.
Namun bisa dikatakan, catatan Melandri di Gresini menjadi salah satu yang paling impresif di era modern MotoGP.
3. Daijiro Kato
Daijiro Kato mengalami tragedi saat membela tim Gresini pada 2003 silam karena kecelakaan parah di Suzuka.
Tapi sebelum itu, nama Kato diingat juga sebagai pembalap dengan kemampuan yang membuat gentar para rivalnya.
Kato sudah jadi sensasi sejak datang ke Gresini pada tahun 2000 silam, kemudian berhasil memenangkan gelar kelas 250 bersama Telefonica Movistar Honda tahun 2003.
Raihan itu membuat Kato langsung naik ke kelas premier dan digadang-gadang menjadi bintang baru di MotoGP.
Baca Juga: Kini Tak Ada Lagi Pay Rider di MotoGP, Dorna Sports Senang
Simoncelli adalah karakter yang hadir di MotoGP pada saat yang tepat.
Pada era dominasi Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner, nama Simoncelli yang agresif dan buas membuat para pembalap top kebakaran jenggot.
Meski tak disukai beberapa rider, karakter Marco Simoncelli yang bad boy cukup dikagumi para fans MotoGP kala itu.
Bersama San Carlo Honda Gresini, Super Sic digadang-gadang sebagai penerus sang senior Valentino Rossi.
Selain kemampuan di atas trek, hubungan baik dengan Rossi membuat nama Simoncelli juga semakin melejit.
Sayangnya tragedi crash Sepang 2011 membawa duka kembali datang ke Gresini yang ditinggalkan Simoncelli.
Simoncelli juga sempat diprediksi akan promosi dari jadi pembalap tim Repsol Honda pada tahun 2012 atau 2013.
Pembalap yang kini balapan di WorldSBK ini punya karier panjang di MotoGP, termasuk saat membela Gresini.
Usai Suzuki mundur di 2011, Alvaro Bautista bergabung dengan San Carlo Honda Gresini pada 2012.
Selama tiga musim membela Gresini dengan mesin Honda, Bautista memang belum pernah menang bersama Gresini.
Namun penampilan konsisten Bautista mampu membawanya finis kelima dan keenam di klasemen akhir pada tahun 2012 dan 2013 di tengah dominasi tim pabrikan yang di MotoGP.
Saat Gresini beralih ke Aprilia di 2015, Bautista juga ikutan merapat ke pabrikan Italia tersebut.
Sayangnya mesin Aprilia kala itu masih kalah jauh, sehingga performa Bautista tidak begitu bagus sebelum akhirnya balapan di tim satelit Ducati.
Saat diberi kesempatan memakai motor pabrikan menggantikan Jorge Lorenzo di beberapa balapan di musim 2018, Bautista langsung menunjukkan kemampuannya dengan hasil bagus.
Di luar top 5, masih ada beberapa rider seperti Toni Elias, Colin Edwards, Alex de Angelis, dan beberapa rider lain yang pernah membela Gresini.