Perpanjangan Insentif PPnBM Dikabarkan Telah Disetujui Presiden, Daihatsu Apresiasi Pemerintah

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 17 Januari 2022 | 17:05 WIB

Booth Daihatsu di GIIAS 2021 (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Sempat menghilang tanpa kejelasan, rencana pemerintah untuk memperpanjang insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) mobil baru akhirnya menemui titik terang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan perpanjangan insentif PPnBM untuk mobil baru telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo usai mengikuti rapat terbatas mengenai evaluasi PPKM.

Hanya saja untuk aturan mainnya akan berbeda dengan 2020 lalu, mulai dari besaran insentif hingga kriteria mobil yang akan mendapatkan diskon pajak dari pemerintah tersebut.

"Bapak Presiden telah menyetujui bahwa diberikan fasilitas tarif PPnBM DTP khusus untuk sektor otomotif," ujar Airlangga dalam konferensi pers virtual, Minggu sore (16/01/2022).

Hal itu lantas menuai beragam respon positif dari para Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan roda empat di Tanah Air, tak terkecuali PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra, pun memberikan apresiasinya kepada pemerintah dan berharap kebijakan ini dapat mendongkrak kembali industri otomotif Tanah Air.

"Daihatsu senang, apresiasi kepada pemerintah karena ini bisa berdampak positif terhadap demand (permintaan)," tutur wanita yang akrab disapa Amel ini saat dihubungi GridOto.com, Senin (17/1/2022).

Meski begitu, Amel masih enggan berkomentar banyak karena masih menunggu detail dari kebijakan tersebut.

"Kita tunggu peraturan resminya ya," pungkas Amel.

Baca Juga: Ogah Kena Harapan Palsu, Honda Tunggu Kepastian Skema Baru Insentif PPnBM

Sebagai informasi, dalam aturan ini disebutkan bahwa mobil baru dengan harga Rp 200 juta ke bawah atau masuk dalam kategori Low Cost Green Car (LCGC) akan diberikan insentif secara bertahap.

Adapun LCGC yang sebelumnya terkena tarif PPnBM sebesar tiga persen, akan mendapatkan insentif PPnBM 100 persen selama kuartal I 2022.

"Pada kuartal I diberikan fasilitas nol persen yang artinya tiga persen ditanggung pemerintah, kuartal II dua persen ditanggung pemerintah," jelas Airlangga.

"Pada kuartal III satu persen ditanggung pemerintah dan pada kurtal IV dibayar penuh, yaitu sesuai dengan tarifnya tiga persen," sambungnya.

Sementara untuk mobil dengan rentang harga Rp 200 juta hingga Rp 250 juta, kini tidak diberikan insentif PPnBM sebesar 100 persen seperti tahun lalu.

Melainkan diberikan insentif PPnBM sebesar 50 persen dan hanya berlaku untuk tiga bulan pertama saja.

"Untuk otomotif antara harga Rp 200 juta sampai Rp 250 juta yang tarif PPnBM 15 persen ini, pada kuartal I diberikan 50 persen ditanggung pemerintah," terang Airlangga.

"Sehingga masyarakat membayar 7,5 persen dan kuartal II membayar penuh sebesar 15 persen," tutupnya.