Tapi sisi agresifnya terlihat kurang jika mau dibandingkan dengan Sonic 150R yang ada di Indonesia.
Beda dengan Sonic yang serba lancip, desain headlamp RS125 Fi cenderung membulat dengan dimensi yang menurut kami agak terlalu besar.
Bagian depan ke tengah mungkin masih cukup ayam jago dengan bodi tengah yang cukup ramping, dengan aksen menyudut di bagian bawah, hingga nampak layaknya under cowl yang memeluk mesin.
Tapi mulai bagian jok ke belakang, Sonic 150R terasa jauh lebih sporti.
Soalnya bodi belakang RS125 Fi tak ubahnya seperti bebek biasa, dengan jok yang lebar dan desainnya yang lumayan landai.
Meski ada juga aksen serupa lubang-lubang udara di sampingnya yang lumayan oke.
Tapi itu rasanya tidak cukup, apalagi dengan penggunaan sokbreker ganda yang membuatnya kurang agresif.
Bicara mesin pun RS125 Fi makin jelas beda kelas dengan Sonic 150R.
Baca Juga: Dibalut Full Karbon Kevlar Putih, Honda Sonic 150R Makin Sporty
Ia cuma dibekali tidur berpendingin udara, dengan kapasitas 125 cc, SOHC, dan 4-percepatan tanpa kopling tangan.
Dibekali sistem pengabut bahan bakar injeksi, power yang bisa dihasilkan hanya sebesar 9,54 dk dengan torsi 9,55 Nm.
Bandingkan dengan Sonic 150R, yang mesinnya mengusung konstruksi tegak bak motor sport tulen, berpendingin cairan, DOHC, dengan kapasitas 150 cc.
Soal power tentu jauh di atas RS125 Fi, karena Sonic mampu menyemburkan power hingga 15,8 dk dan torsi 13,5 Nm.
Menariknya, secara harga RS125 Fi dibanderol 73.400.000 Peso atau setara Rp 20,6 jutaan (Kurs 1 Peso = Rp 281,94).
Yang mana harga itu hanya selisih Rp 3 jutaan dengan harga Sonic 150R di Indonesia.
Berdasarkan pricelist di website resmi AHM harga Sonic 150R dipatok mulai Rp 23,7 jutaan.
Gimana menurut kamu Honda RS125 Fi kalau dijual di Indonesia dengan harga Rp 20 jutaan kira-kira laris enggak?