GridOto.com - Kecelakaan di exit Tol Tangerang-Serpong mengakibatkan bagian depan Toyota Fortuner dan Suzuki Jimny remuk pada Selasa (4/1/2022).
Selain Toyota Fortuner dan Suzuki Jimny, kecelakaan di exit Tol Tangerang - Serpong, juga melibatkan satu armada taksi.
Penyebab kecelakaan antara Toyota Fortuner, Suzuki Jimny dan taksi di Tangerang ini karena pengemudi Fortuner bernama Graciella Chandra (21) dengan nopol B 1490 BJP sempat beradu balap dengan mobil temannya.
Aksi adu balap atau ugal-ugalan ini dilakukan sesaat keluar dari pintu keluar tol Gading Serpong sekitar pukul 07.45 WIB hingga berakibat lepas kendali dan menabrak pembatas jalan.
"Sesampainya di Jalan Serenade Lake, tepatnya pintu keluar Tol Serpong, pada saat melaju dan jalan menikung ke kiri hilang kendali ke kanan sampai masuk jalur lawan arah," kata Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim dikutip dari Tribunjakarta.com, Selasa (4/1/2022).
Dari kecelakaan tersebut terlihat pengemudi Toyota Fortuner bersikap arogan karena tidak mempedulikan keselamatan pengendara lain di jalan.
Toyota Fortuner juga bukan mobil murah sob, karena harga barunya di Jakarta saat ini lebih dari setengah miliar rupiah, tepatnya mulai Rp 521 jutaan hingga Rp 630 jutaan.
Lalu adakah korelasi nilai kendaraan terhadap tingkat arogansi pengemudi di jalan?
Psikolog Tika Bisono, S.Psi, M.Psi.T mengungkapkan, terdapat perasaan superior yang muncul saat mengemudikan mobil mahal terutama dengan dimensi yang terbilang besar.
Baca Juga: Brosurnya Bocor, Seperti Ini Fitur dan Interior Toyota Fortuner 2.800 cc Varian GR Sport dan VRZ
"Psikologis pengemudi mobil mahal ataupun mobil yang ukurannya lebih besar dibanding kendaraan lain itu, cenderung merasa superior," ujarnya saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.
Menurut Tika, pengemudi yang membawa mobil mahal atau mobil berukuran besar bisa merasa menganggap remeh kendaraan lain terutama yang ukurannya lebih kecil.
"Tapi hal ini seharusnya bukan jadi alasan untuk arogan, karena disiplin di jalan itu lebih penting untuk keselamatan bersama," lanjutnya.
Tika menilai, pengemudi mobil mahal yang bersikap arogan di jalan terjadi karena sejumlah kesalahan.
"Sikap arogan dari pengemudi mobil mahal dengan performa tinggi timbul karena kesalahan pola pikir, atau mental yang tidak cocok dengan kondisi jalan di Jakarta atau sekitarnya yang normalnya padat," ungkapnya.
"Selain itu, dia juga kurang disiplin dengan aturan dan rambu lalu lintas," sambung Tika.
Tika mengatakan, seharusnya sikap arogan tidak muncul ketika seseorang mengemudikan mobil mahal hingga mewah ataupun mobil sport dengan performa di atas rata-rata.
"Jika si pemilik tahu mobilnya mahal dan mesinnya kencang, seharusnya ia lebih berhati-hati mengemudi di jalan," sebutnya.
"Makanya saat ada insiden dengan pengendara lain seharusnya ia juga tidak bersikap arogan, berlaku kasar hingga main hakim sendiri seperti kejadian pengemudi Pajero Sport dengan sopir truk waktu itu," lanjut Tika.
Baca Juga: Nyesek, Suzuki Jimny Terlibat Kecelakaan Hingga Ringsek, Harganya Berapa ya Sekarang?
Tika menambahkan, sikap arogan pemilik mobil mahal di Indonesia menunjukkan bahwa pemiliknya baru sampai di tahap bergaya saja.
"Tapi ia belum siap menanggung risiko jika terjadi insiden dengan pengendara lain seperti mobilnya lecet atau tertabrak," tutupnya.